LIBRARY NEWS BULLETIN
MAHASISWA DIPLOMA 3 ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - UNIVERSITAS GADJAH MADA


Religi

GEREJA

Inilah keempat sifat khas gereja yang disampaikan kepada kita bahwa Gereja itu satu, kudus, katolik dan apostolik. Kekhasan sifat yang kita imani setiap kali kita mengucapkan sahadan aku percaya, perlu kita terapkan dalam hidup. Kalau gereja itu sifatnya satu, pada dasarnya yang menggugah saya adalah gereja itu untuk meninjau apa saya cukup kokoh berpegang pada sumber hidup saya? Tuhan yang satu, yang menciptakan awal mula dan akhir setiap ciptaannya. Apa dalam keyakinan sungguh menyerah kepada Tuhan yang satu itu, kepada penyelenggaraan-Nya? Gereja adalah satu, maka iman, harapan dan kasihku juga hanya satu.

Sifat kedua: Gereja itu kudus. Karena pendiriannya kudus adanya. Utusan mengkuduskan Gereja. Dan dengan sengsara dan wafatNya memantapkan kekudusan itu. Maka pada hakikatnya kita adalah kudus meski di dalam tubuh gereja itu sendiri masih ada yang berdosa. Ia telah menyerahkan hidupNya satu kali untuk menguduskan kita. Realisasi jalan hidup masing-masing kita adalah satu iman, satu dalam gerakan Roh kebenaran, berpartisipasi pada keterbukaan Roh bagi pengudusan seluruh dunia. Sadar bahwa Gereja adalah sakramen keselamatan yang senantiasa membuka diri pada keselamatan semua orang. Gereja yakin bahwa rahmat tidak menyangkal kebebasan manusia tidak pernah berarti kebebasan mutlak. Gereja dalam ziarahnya tetap dipanggil Tuhan untuk pengadakan pembaharuan terus-menerus. Sepanjang masa, iman Gereja hendaknya lebih bersifat jawaban atas panggilan pribadi Tuhan. Kalau hanya tawaran dan pihak Allah, belum ada keselamatan; tidak juga bagi yang mengaku dirinya anggota Gereja. Dan kalau hanya ada kesadaran dari pihak manusia belum ada hubungan pribadi dengan Allah. Dalam Lbr 11:6 tertulis "Tanpa kepercayaan mustahil orang berkenan kepada Allah" Tanpa kepercayaan tidak ada keselamatan. Iman adalah jawaban atas penawaran rahmat.

Meskipun kita bergerak dalam bidang yang berbeda, baiklah kita saling meneguhkan dalam satu iman, mengimani sabda Allah, serta cakap meneruskan sikap itu dalam beraneka bentuk. Untuk saling

menguduskan, saling menghantar dalam tindak laku yang benar, saling mendahului dalam amal yang membahagiakan sehingga tinggallah satu pengenal kita yaitu Cinta kasih. Amin.


last updated: Desember 1997, LINE Buletin

go to menu