Info

Koleksi audio visual merupakan salah satu jenis koleksi yang dimiliki oleh Perpusda DIY. Bagian ini atau lebih dikenal dengan sebutan Ruang AV(audio visual-red.) ini terletak di bagian belakang gedung Perpusda itu sendiri. Berada di lantai 2 yang terdiri dari 3 ruang, dengan 2 ruang yang cukup bising suara. Pertama kali masuk akan tiba di ruang santai yang pada ruang ini terdapat 2 buah almari kaca yang berisi beberapa koleksi CD-ROM pada almari bagian depan, kemudian di bagian ujung belakangnya adalah sebuah almari dengan koleksi kaset-kaset yang dimiliki Perpusda ini. Sekilas terlihat beberapa kaset panduan berbahasa Inggris, beberapa kaset lagu-lagu lama dan Langgam Jawa. Koleksi CD-nyapun macam-macam, baik CD-ROM, CD Audio, VCD(Video Compact Disc), maupun CD-I(Compact Disc Interactive). Dalam ruangan ini juga terdapat TV berwarna 21 inch yang dilengkapi pula dengan video player. Sedangkan di sebelahnya berjajar 6 buah mikro reader untuk keperluan membaca mikrofis maupun mikrofilm.

Memasuki ruang kedua yang merupakan tempat/ruang penyimpanan koleksi AV tersebut. Adapun keseluruhan koleksi yang tersimpan di ruangan ini terdiri dari:

• Kaset video yang berisi film-film maupun rekaman-rekaman peristiwa sekitar kegiatan yang dilakukan oleh Perpusda DIY maupun yang berkaitan dengan kegiatan perpustakaan, selain itu juga kaset berisi pendidikan, penerangan dsb.
• Koleksi mikrofis yang tersimpan dalam kotak-kotak putih berada di rak diletakkan bersama koleksi mikrofilm. Sebagian besar dari koleksi mikro dalam ruang ini teridiri dari koleksi mikrofilm yang tersimpan dalam kotak-kotak kertas tertutup.
• Koleksi slide sebanyak 2 kotak yang masing-masing berisi 20 slide.
•  Koleksi lain adalah beberapa kaset yang juga ditempatkan dalam almari kaca vertikal, dilengkapi dengan tape recorder-nya.
• Peralatan lainnya milik Perpusda ini adalah beberapa handycam.

Sebagai tambahan keterangan bahwa koleksi mikrofilm yang dimiliki Perpusda ini adalah merupakan bentuk mikro dari surat kabar-surat kabar Indonesia yang sudah tidak mungkin lagi dipinjamkan karena bentuk fisik dan tulisan yang rentan kerusakan. Contohnya surat kabar Kedaulatan Rakyat, dan Yogya Post.

Ada hal unik dalam penempatan koleksi mikrofilm ini, yang koleksi ini dibedakan menjadi 2 bagian yaitu koleksi mikrofilm positif dan koleksi mikrofilm negatif. Keunikannya adalah bahwa koleksi yang boleh dipinjamkan untuk dilihat isinya dan dibaca dengan mikroreader adalah koleksi mikrofilm yang positif, sedangkan negatifnya tidak boleh karena ada sesuatu hal, baik karena isinya atau mungkin yang lain.

Dalam ruang ini sudah dilengkapi juga dengan seperangkat komputer multimedia, modem dan perlengkapan lainnya. Tidak ketinggalan juga dengan buku-buku petunjuk pengoperasian (manual guide) telah disediakan guna keperluan bagi pemakainya.

Dalam pemberian layanan untuk koleksi audio visual ini, pemakai harus membawa surat pengantar dari lembaga/instansi, sehingga mereka akan diizinkan untuk memakai ruang audio visual tersebut.

Ruang lain yang tidak kalah menarik adalah Ruang PNRINet – ini merupakan antisipasi dari perkembangan komunikasi global pada masa mendatang -- yaitu ruang internet di Perpusda dengan nama PNRINet. Namun karena keterbatasan dana sehingga sampai saat ini belum online.(dwi)